Update (24/06/2022): Saya lihat masih banyak yang lihat artikel ini. Jadi saya ada update terbaru di bawah artikel asli ya...
Kanim Jaksel |
FYI, Paspor elektronik adalah paspor
ber-chip khusus yang menyimpan data kita di dalamnya. Ini adalah paspor terbaru
yang menurut saya tingkat pemalsuannya akan lebih kecil. Saya juga berpikir
bahwa dunia semakin digital, maka paspor akan menuju ke yang eletronik juga.
Jadi, saya memutuskan untuk membuat paspor elektronik.
Ini adalah pertama kali saya
membuat paspor. Saya mulai dengan searching berbagai artikel apa syarat dan
bagaimana proses membuat paspor terutama yang elektronik. Saya simpulkan
syaratnya adalah sebagai berikut (bagi yang pertama membuat paspor):
1.KTP
(elektronik)
2.KK
3.AKTE LAHIR,
SURAT NIKAH atau BUKU NIKAH, IJAZAH
4.PASPOR LAMA(
jika sudah pernah memiliki paspor)
Saya juga akhirnya mengirimkan
email untuk memastikan apakah syarat sudah sesuai atau belum. Dalam balasan
email, kantor imigrasi mengatakan bahwa syaratnya memang seperti itu, tetapi
perlu dibuat juga surat keterangan domisili karena saya tinggal di Jakarta
dengan KTP luar. Surat domisili ini membuatnya cukup mudah, tetapi karena ada
satu dan lain hal pembuatan surat ini memakan cukup waktu bagi saya. Baca
artikel Pembuatan Surat Domisili di blog ini. Caranya search saja di kolom
pencarian dengan kata kunci surat domisili.Saya memustuskan untuk membuat Paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Kenapa? Karena Kanim (kantor imigrasi) Jaksel ini sudah bisa membuat nomor antrian menggunakan aplikasi. Jadi saya tidak harus datang pagi-pagi untuk mendapatkan antrian dan masih harus menunggu hingga nama dipanggil. Saya cukup mendapat nomor melalui aplikasi dan datang di jam yang ditentukan.
Berikut tampilan aplikasinya.
Saya mendownload aplikasi
pembuatan antrian paspor ini di App Store Android. Mengisi data seperti KTP,
nama, dan lainnya. Kemudian memilih kantor mana yang akan dipilih untuk membuat
Paspor. Memilih tanggal dan waktu apakah akan pagi atau siang. Ketika memilih,
akan muncul sisa kuota. Jika kuota cukup maka bisa dilanjut mengisi data siapa
yang akan membuat paspor (bisa juga antrikan untuk keluarga, ada pilihannya).
Jika kuota tinggal 0 maka harus cari waktu lain. Jangka waktu aplikasi bisa
pilih tanggal adalah sekitar 1 minggu ke depan.
Sebagai informasi, bahwa aplikasi
ini masih uji coba (ini sekitar Jun 2017). Jadi, masih banyak bug dan kendala
seperti error dan force close. Saya sendiri sampai menginstall di HP lain
karena tidak bisa mengisi biodata ketika akan memilih jadwal. Pilihan kantim
juga hanya 3 tempat dan semuanya wilayah Jakarta selatan. Jika uji coba
berhasil, katanya akan ditambah ke wilayah lain juga.
Setelah install di HP lain dan
log in dengan akun yang sama, syukurlah akhirnya bisa dan mendapat tanggal 20
Juni 2017 jam 14.00-15.00. Saya siapkan semua dokumen sebelum waktu tiba. Saya
sengaja bawa mulai dari KTP, KK, Akta, Ijazah SMA, Kartu Domisili hingga Surat
Rekomendasi Kantor dan saya fotokopi masing-masing 2 lembar. Jangan lupa bawa
juga asli surat-surat tersebut. Siapa tahu ditanyakan atau perlu fotokopi lagi.
Saya tidak mau harus bolak-balik dan mencari jadwal lagi hanya karena syaratnya
kurang. Saya juga screenshoot jadwal saya yang ada di aplikasi. Di dalam jadwal
itu ada barcode dan kode antrian yang bisa di scan. Saya screenshoot untuk
berjaga kalau aplikasi error atau ada hal lainnya.
Dannnn, benar saja. Pada tanggal 20 atau hari pembuatan paspor, kolom jadwal di aplikasi di akun saya hilang. Meskipun sudah punya screenshoot saya tetap merasa panik karena takut akan diperiksa petugas. Akhirnya saya coba log out dan log in kembali. Setelah log in, kolom jadwal kembali lagi. Leganya.
Siang hari sekitar pukul 13.00 saya mencari mobil online untuk menuju warung buncit tempat kanim jaksel. Saya naik mobil karena cuaca gak jelas, takut basah kalau hujan sementara saya masih harus kembali ke kantor. Oh iya, dengan adanya antrian online ini, saya hanya perlu datang sesuai waktu. Jadi saya tak perlu mengambil cuti dari pekerjaan. Hanya ijin sebentar. Memakan waktu sekitar 40 menit untuk sampai karena sedikit macet (maklum sudah mulai musim mudik lebaran, eh tapi jakarta memang selalu macet, hehe).
Saya tiba di kanim jaksel dengan sedikit
bingung karena belum pernah. Saya lihat ada orang sedang bertanya di lantai 1
pada petugas yang berjejer di rangkaian meja seperti customer service di bank.
Saya antri sedikit. Lalu bertanya kalau buat paspor bagaimana. Ternyata
langsung saja menuju lantai 2. Zzzzz, tahu begitu dari tadi langsung. Salah
saya juga tidak baca tanda. Tandanya sangat kecil di dekat tangga dan
digantung. Bertuliskan lantai 2 untuk paspor WNI, dan lantai 3, dst untuk
lainnya.
Saya buru-buru naik tangga karena
sudah hampir jam 14.00, sekitar beberapa detik lagi. Khawatir lewat jam itu
tidak bisa. Sampai di lantai dua, tengok kanan kiri dan akhirnya ke petugas di
meja semacam resepsionis. Disampingnya ada semacam mesin untuk print antri dan
satu lagi saya kurang tahu apa fungsinya. Petugasnya menanyakan apakah sudah
punya jadwal. Saya langsung tunjukkan jadwal saya di aplikasi. Petugas memindai
barcode tersebut menggunakan HP yang dipasang dimeja dan menanyakan apakah akan
perpanjang paspor atau lainnya. Saya jawab bahwa untuk pembuatan paspor baru.
Setelah itu tiket antri terprint dengan ada identitas saya di dalamnya juga
nomor antrian. Petugas memberikan formulir yang harus diisi.Tempat Pengambilan Formulir |
Saya lupa membawa pulpen dan akan
meminjam pulpen di meja itu. Ketika saya tanya untuk pinjam, satpam disitu
bilang beli saja di koperasi. Ya ampun pak, pinjem bentar doang. Akhirnya saya
ke koperasi yang ada di lantai sama. Saya ingin beli pulpen, tapi si ibu
penjaga menawarkan untuk meminjamkan. Baiknya si ibu, semoga banyak rejekinya
ya bu. Saya mulai isi formulir. Setelah selesai saya kembalikan pulpen dan
ucapkan terima kasih pada si ibu. Lalu, menuju kursi tunggu yang jumlah banyak.
Karena tidak terlalu ramai, maka masih banyak kursi kosong. Menurut saya dengan
sistem antrian ini menjadi bagus, jadi orang hanya datang di waktunya saja,
bukan dari pagi.
Ruang Koperasi |
Nomor Antrian |
Di depan kursi tunggu ada banyak layar monitor yang menunjukkan nomor antrian sudah sampai berapa. Meja petugas paspor juga banyak, sepertinya ada sekitar 10 kalau tidak salah. Jadi, saya pikir tak akan memakan waktu lama. Benar saja, tidak sampai 20 menit, nomor saya sudah dipanggil ke counter 4. Saya masuk ke ruangan dan menuju counter 4. Saya bingung karena masih ada orang yang foto dan ambil sidik jari, tetapi nomor saya sudah dipanggil. Ternyata disamping tempat tersebut ada meja lagi dengan satu petugas lainnya. Jadi di counter memang ada dua petugas. Petugas satu untuk wawancara, periksa dan scan dokumen. Dokumen saya kemudian diperiksa. Dokumen asli yang saya selipkan di formulir langsung dikembalikan. Petugasnya percaya kali ya.
Ruang Tunggu |
Petugas ini sangat ramah, super
malah. Pertanyaan wawancara paspor ini cuma sekitar saya asal dari mana, anak
ke berapa, kerja dimana, dan akan kemana serta pertanyaaan ringan lainnya.
Cenderung sambil bercanda dan tertawa. Bagus sekali. Saya pikir petugasnya akan
cemberut dan judes karena kebanyakan review di internet seperti itu. Tapi
dikantor imigrasi jaksel yang saya rasakan berbeda. Setelah beberapa saat
wawancara, saya pindah ke petugas satunya. Disitu saya pindai sidik jari dari
telunjuk hingga kelingking baik kanan maupun kiri. Petugasnya kembali mengecek
dokumen. Dan tanya tentang pekerjaan saya karena temannya ada yang bekerja
disitu tetapi lupa kantor daerah mana (perusahaan saya punya beberapa kantor).
Petugas sebelumnya juga malah punya saudara magang juga. Setelah itu saya
melakukan foto. Saya pikir akan akan ada background, ternyata ya langsung foto
ditempat duduk itu. Duh, hasilnya bagus gak ya? Saya juga berharap di edit
sedikit pencahayaannya, karena saya juga lagi ada sedikit jerawat. Ini berlaku
5 tahun, saya ingin fotonya bagus. Yasudahlah pasrah saja. Sesudah itu, Petugas
memastikan kembali ejaan nama saya. Benar saja ada yang salah.
Setelah dibetulkan, dia print form pembayaran. Katanya bisa dilakukan di teller bank atau atm. Dia juga memberi tahu dibawah ada bank bri/bni gitu saya lupa. Saya lihat harga paspor elektronik 48 lembar di form itu. Total Rp 655.000. Lumayan mahal sih. Petugas mengatakan bahwa pembayaran maksimal 7 hari dan pengambilan maksimal 1 bulan dari tanggal pengambilan. Untuk tahu sudah jadi atau belum, bisa Whatsapp ke nomor gateway kanim jaksel. Cukup ketik nomor permohonan, nanti akan diberitahu. Paspor biasanya jadi 3 hari dari pembayaran. Saat ini tanggal 20 Juni, jika tidak bayar sekarang maka paspor saya baru jadi setelah lebaran karena tanggal 23 Juni sudah cuti bersama.
Setelah dibetulkan, dia print form pembayaran. Katanya bisa dilakukan di teller bank atau atm. Dia juga memberi tahu dibawah ada bank bri/bni gitu saya lupa. Saya lihat harga paspor elektronik 48 lembar di form itu. Total Rp 655.000. Lumayan mahal sih. Petugas mengatakan bahwa pembayaran maksimal 7 hari dan pengambilan maksimal 1 bulan dari tanggal pengambilan. Untuk tahu sudah jadi atau belum, bisa Whatsapp ke nomor gateway kanim jaksel. Cukup ketik nomor permohonan, nanti akan diberitahu. Paspor biasanya jadi 3 hari dari pembayaran. Saat ini tanggal 20 Juni, jika tidak bayar sekarang maka paspor saya baru jadi setelah lebaran karena tanggal 23 Juni sudah cuti bersama.
Saya keluar karena prosesnya
sudah selesai. Tidak sampai satu jam saya di kanim dan sudah beres. Saya turun
ke lantai 1 dan langsung memesan transportasi online. Saya malas bayar di situ
karena antri. Dikantor saya juga ada, saya harap masih sempat. Setelah melewati
kemacetan jakarta, sampailah ke kantor tetapi bank sudah tutup. Sampai di meja
kerja saya coba melalui internet banking, tetapi tidak bisa. Saya juga coba
lewat atm tidak bisa.
Keesokan harinya saya coba ke
teller setelah isi form pembayaran. Ternyata saya memasukkan nomor pembayaran
yang salah. Saya memasukkan nomor permohonan padahal seharusnya nomor
pembayaran yang ada di atas barcode. Pantas saja saya tidak bisa melalui
internet banking maupun atm. Setelah bayar, saya iseng WA ke nomor gateway
untuk tahu status paspor. Saya ketika nomor permohonan, dan dalam hitungan
detik dibalas berisi biodata dan status paspor masih dalam proses. Ya iyalah
orang baru bayar.
Saya sudah ikhlas diambil habis
lebaran. Tiba-tiba pagi-pagi sekali ada Wa dari Kanim Jaksel memberitahukan
bahwa paspor saya sudah selesai dan bisa diambil antara jam 09.00-15.00. Kaget
sekali saya, padahal baru bayar kemarin. Perkiraan saya, paspor saya sudah
diproses dari tanggal 20 dan sudah jadi di tanggal 22. Tapi, rasanya tidak
mungkin karena bagaimana kalau saya tidak bayar, kan rugi sudah diprint kanim.
Jadi kesimpulan saya adalah paspor saya langsung diproses dihari saya melakukan
pembayaran dan bisa langsung jadi. Entah karena antrian paspor elektronik yang
sedikit atau mungkin karena tanggal 23 sudah cuti bersama jadi diselesaikan
semua.
Tempat pengambilan paspor |
Apapun itu, pokoknya senang bisa
cepat jadi. Saya langsung meluncur ke kanim sekitar jam 10.00. Disana menuju
lantai 2 dan menuju mesin cetak. Disana saya masukkan 6 digit terakhir nomor
permohonan. Tiket antrian pengambilan paspor tercetak. Saya menuju ke lokasi
tempat duduk antri pengambilan. Saya lihat layar menunggu antrian yang
sepertinya masih panjang. Tetapi ternyata tidak, seingat saya kurang dari 10
menit nama saya dipanggil. Yeay, paspor elektronik saya jadi. Perjuangannya
lumayan untuk dapat, terutama pembuatan surat domisili. Tapi jika dibandingkan
dengan teman-teman lain yang membuatnya di tempat lain, harus datang subuh dan
belum tentu dapat nomor antrian, maka ‘nikmat mana lagi yang kau dustakan’.
Saya langsung kembali ke kantor. Kali
ini memakai busway supaya murah. Di depan kanim jaksel ada halte busway
imigrasi. Di jalan saya cek paspor saya sambil bicara dalam hati “akhirnya!”.
Sekian cerita pengalaman saya
dalam pembuatan paspor elektronik di Kantor Imigrasi kelas 1 Jakarta Selatan
(daerah warung buncit). Semoga dapat menjadi gambaran bagi teman-teman yang
akan membuat paspor untuk pertama kali, atau yang akan perpanjang paspor.
Sampai jumpa di cerita pengalaman lain.
Aplikasi yang digunakan untuk booking pembuatan paspor sekarang bernama Aplikasi M-Paspor. Ini merupakan bentuk baru dari Aplikasi Pendaftaran Antrean Paspor Online (APAPO) yang diterapkan supaya pelayanan paspor lebih transparan, akuntabel dan cepat. Ini diklaim bisa digunakan di seluruh Indonesia. Aplikasi ini bisa di download di App Store dan Play Store.
Cek disini untuk download aplikasi M-Paspor:
Melalui M-Paspor, pemohon bisa ajukan permohonan paspor dengan mengunggah/upload scan berkas ke aplikasi. Jadi, saat di kantor imigrasi pemohon cukup menunjukkan saja berkas aslinya saat wawancara sehingga memangkas waktu tatap muka.
Lalu, apa sih Fitur, Manfaat, dan Kelebihan Pembuatan Paspor di Aplikasi M-Paspor? Langsung cek saja artikel lengkapnya. Sementara, untuk langkah-langkah pendaftaran antrian paspor online selengkapnya ada disini.
Blh dibantu confirm, proses pembuatan epaspor di Kanim Jaksel setelah dokumen oke smua hanya 3 hari kerja? Thanks
ReplyDeleteSesuai yang tertulis di form pembayaran, paspor bisa diambil 3 hari setelah pembayaran. Saya buat tanggal 20, transfer tanggal 21, dan tanggal 22 sudah jadi. Padahal harusnya tgl 23. Tapi waktu itu 23 itu sudah cuti bersama lebaran, jadi tutup. Mungkin dipercepat.
DeleteSaran saya sih tetap konfirmasi lagi kepada petugas yang ada disana nanti ketika membuat karena siapa tahu regulasinya berubah. Walaupun pasti dikasih tahu sih. Dan untuk Jaksel ada WA gateway yang balas otomatis sehingga kita tahu perkembangannya. Tak perlu datang lagi jika memang belum jadi
sip. thanks ya infonya
Deleteterima kasih informasinya yg detil dan jelas.
ReplyDeletemau nanya lagi, untuk dokumen, yg diperlukan/diambil petugas hanya copynya 1 lembar ya? apa perlu pasfoto juga?
Waktu saya buat, yang diminta hanya copy. Asli hanya untuk dilihat.
DeleteTidak ada syarat foto. Nanti kan di foto buat paspornya disana.
terima kasih pak. sangat membantu.
Deletetadi saya juga memproses penggantian paspor, hanya sekitar 10 menit. dan hanya membawa KTP dan paspor lama.
Wah, selamat!
DeleteProsesnya cepat ya..
Halo pak,
ReplyDeletekebetulan saya juga mau perpanjang paspor dari paspor biasa ke paspor elektronik, ternyata aplikasi antrian paspor ini berlaku untuk pembuata e-paspor ya?
saya mau tanya untuk surat domisisli, apakah surat domisili ini harus dilampirkan juga walaupun kita sudah punya surat keterangan kerja dari kantor? karena saya baca beberapa review, melampirkan surat keterangan kerja juga sudah cukup tanpa surat domisili. apakah kanim jaksel ini mewajibkan kita untuk melampirkan dokumen dua-duanya (surat domisili dan keterangan kerja)?
Terima kasih
Sebelum tahu dijaksel ada sistem online, saya rencana mau buat pasposnya di jakarta pusat. Saya telp tak pernah diangkat, jadi saya email. Disana petugasnya membalas, jika memang alamat tempat tinggal dan KTP berbeda, maka sebaiknya melampirkan surat domisili.
DeleteSetelah itu saya tahu dijaksel ada online tiket, jadi saya coba kontak kesana. Tapi telp gak diangkat, email gaka dibalas. Padahal saya mau tanya syaratnya.
AKhirnya daripada saya bolak-balik, kerja juga. Yasudah saya pesan saja antrian online dan siapkan semua termasuk domisili dan dari kantor.
Kalau di web kanim sih domisili tidak tercantum, logikanya KTP sudah elektronik berlaku nasional, ya masa pakai domisili lagi.
Tapi kembali lagi, saya tidak mau bolak-balik, jadi yasudah buat dulu sebelum kesana.
Itu nama aplikasinya apa ya ?
DeleteBisa dicari di app store android dengan nama "Antrian Paspor"
DeleteKa, waktu ambil paspor itu boleh gak nujukin kartu identitas lain selain ktp? Soalnya ktpku msh dipake utk perpanjang mobil
ReplyDeleteHi,
DeleteSepertinya boleh misal SIM/Akta/KK dengan identitas sama seperti di KTP. Jelaskan saja KTP sedang dipakai untuk perpanjang mobil
Ka, saya mau tanya.. saya adalah karyawan swasta dan apakah "surat keterangan kerja" itu sebuah keharusan? karena jika saya lihat di web imigrasi, tidak ada persyaratan seperti itu. mohon infonya ya. terima kasih
ReplyDeleteMemang tidak wajib, seperti saya bilang bahwa beberapa kanim mengecek juga tempat kerja kita melalui surat keterangan kerja, terlebih jika domisili tempat tinggal tidak diwilayah tersebut/tidak sesuai KTP.
DeleteAlasan saya membawa surat tersebut adalah supaya jika ditanyakan tidak perlu bolak-balik lagi ke kanim. Masalah dipakai atau tidak yang penting sudah bawa.
Buatnya juga mudah, tak ada format khusus. Saya cuma minta tanda tangan atasan saya dan minta cap ke sekretaris.
Saya buat paspor dan pembayaran tgl 25 di hari yg sama.. Setelah saya cek wa gateway tgl 26 katanya paspor saya udah selesai dan bisa di ambil.. Itu kira" bener gak? Kan belom 3 hari
ReplyDeleteKalau ke nomor Gateway yang benar, saya yakin itu benar gan. Karena kalau dari cerita saya di atas, saya juga jadi sehari. hehe... Selamat gan paspor udah jadi.
Delete